Arsip Kategori: Berita Terkini

PENGUMUMAN : Hasil Seleksi Tes Tulis Tenaga Non-ASN Promosi Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo

Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti rangkaian tes pada seleksi Tenaga Non-ASN Promosi Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo.

Berikut kami lampirkan hasil seleksi tes tulis yang telah dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Desember 2020 :

[button color=”blue” size=”small” link=”https://drive.google.com/file/d/13pkAhTDOwJ2uNjJx6xyXg8ZwuXFV31kP/view?usp=sharing” target=”blank” ]Download[/button]

Terhadap nama-nama tersebut di atas yang dinyatakan lulus tes tulis akan melakukan tahap selanjutnya. Adapun jadwal wawancara dan presentasi akan dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Desember 2020 melalui zoom pukul 08.30 WIB. Untuk tema presentasi akan disampaikan saat wawancara.

Mohon disiapkan koneksi internet yang stabil.

 

 

PENGUMUMAN : Hasil Seleksi Administrasi Tenaga Non-ASN Promosi Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo

Berikut merupakan lampiran pengumuman hasil seleksi administrasi Tenaga Non-ASN Promosi Kesehatan Puskesmas Ciptomulyo.

[button color=”red” size=”small” link=”https://drive.google.com/file/d/1Y-46ZWp4dLx9GHY9Ue9S7saXvEWo2GZX/view?usp=sharing” target=”blank” ]Download[/button]

Bagi nama-nama yang terlampir, diharapkan ABSEN dengan format #NAMA #ALAMAT #NO URUT melalui Nomor Whatsapp 081249898633 (ANISA) untuk melakukan tahapan seleksi selanjutnya. Terimakasih.

 

Kegiatan PELAKOR Ciptomulyo (Posbindu, pEnyakit LAnsia dan KOmoRbid)

Haii sobat heltiers ??

Kali ini, Petugas Puskesmas Ciptomulyo sedang mengadakan kegiatan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) dan Komorbid pada lansia.

Kegiatan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) dan Komorbid pada lansia dikemas dalam suatu wadah yang dinamakan PELAKOR (Posbindu, pEnyakit LAnsia dan KOmoRbid).

Kegiatan tersebut muncul karena banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan secara berkala, dan anggapan dari masyarakat tidak ada gejala berarti tidak ada penyakit di dalam tubuhnya.

Tujuan dari Pelakor adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasarannya adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan semua masyarakat berusia 15 tahun ke atas. Pelaksanaan Pelakor dilakukan oleh kader kesehatan yang telah ada/beberapa orang dari tiap RT di wilayah masing-masing RW, yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing kelompok/organisasinya.

Kegiatan Pelakor dilaksanakan setiap minggu/hari libur untuk mempermudah masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan.
Kegiatan tang dilakukan meliputi :
1. Wawancara, meliputi riwayat PTM pada keluarga dan diri sendiri, aktifitas fisik, merokok, konsumsi sayur & buah, potensi terjadinya cedera & kekerasan dalam rumah tangga, dll.
2. Pengukuran BB, TB, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.
3. Pemeriksaan Gula Darah bagi individu usia > 15 tahun keatas.
4. Kegiatan konseling dan penyuluhan.

Salam Sehat, Bugar, Produktif, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)

Haii sobat heltiers ??

Petugas Puskesmas Ciptomulyo bekerja sama dengan Puskesmas Mulyorejo sedang mengadakan kegiatan Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di wilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo, yaitu Kelurahan Kebonsari.

   
Kegiatan yang dilakukan pada Pengelolaan limbah cair rumah tangga yang merupakan Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) pilar ke 5.

Jelantah adalah salah satu limbah domestik rumah tangga yang sulit terurai dengan air karena sifat jelantah yang tidak bisa tercampur dengan air. Maka, penting dilakukan pengolahan apalagi bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual seperti lilin, clay, dan sabun.
Waaaw, ternyata dari limbah bisa menjadi hal yang bermanfaat dan cantik lho?️??

Salam Sehat, Bugar, Produktif, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

Mobile VCT pada Kelompok Penasum

Hai sobat heltiers ??
Petugas Puskesmas Ciptomulyo sedang melakukan mobile VCT pada kelompok Penasun (Pengguna Jarum Suntik)


Mobile VCT adalah Konseling dan Tes HIV Sukarela yang dilakukan diluar tempat layanan HIV/Klinik VCT.

Kegiatan yang dilakukan antara lain
1. Penyuluhan kelompok
2. Konseling
3. Pemeriksaan darah

VCT merupakan salah satu kegiatan penanggulangan penyakit HIV /AIDS dengan deteksi dini penemuan kasus. Kegiatan Mobile hasil kerjasama Puskesmas dengan LSM yaitu Sadar Hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jauhi penyakitnya, bukan orangnya ??‍♀

Salam Sehat, Bugar, Produktif, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

Road Show BIAS #3

Haii sobat heltiers ??

Petugas Puskesmas Ciptomulyo sedang melakukan kegiatan imunisasi dalam rangka BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).


Sasaran BIAS adalah Sekolah Dasar (SD) diwilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo. Untuk BIAS pada minggu-3 di bulan Oktober dilaksanakan di 2 Sekolah Dasar/Sederajat, yaitu
1. SDN Bakalan Krajan 1
2. SDN Bakalan Krajan 2

Untuk BIAS tahap pertama dilakukan pada anak kelas 1 SD/Sederajat, dengan vaksin MR & DT.Tujuan BIAS adalah untuk booster (me3nambah) tingkat imunitas anak terhadap penyakit Campak Rubella (vaksin MR), Penyakit Difteri dan Tetanus (untuk vaksin DT).
Meskipun saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, sekolah dan Puskesmas Ciptomulyo tetap berupaya semaksimal mungkin mengurangi penularan dengan cara pelaksaan BIAS dengan menerapkan protokol Kesehatan. Penerapan protokol kesehatannya yaitu :
1. Menggunakan masker
2. Dilakukan pengukuran suhu tubuh
3. Mencuci tangan dengan sabun
4. Siswa menunggu giliran dengan tetap menjaga jarak
5. Dilakukan skrining kesehatan oleh petugas Puskesmas
6. Dilakukan di ruang terbuka
6. Menunggu 15 menit (untuk melihat reaksi vaksin)
Ayoo, bersama kita sukseskan BIAS, agar kamu Sehat, aku juga Sehat ?
Salam Sehat, Bugar, Produktif, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

Hari Sumpah Pemuda 2020

Haii sobat heltiers ??

Hari ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020.

Sebagai pemuda Indonesia, kita harus bersatu dan bangkit dan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini.

Hari ini kita memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku :
1. Bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesi
2. Berbangsa yang satu, Bangsa Indonesi
3. Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesi

Tetaplah membara semangatmu wahai pemuda Indonesia, kita tunjukkan pada Dunia kita mampu lawan Covid-19
Bersatu kita Cegah Penyebaran Covid-19, dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan.

Kami Bangga Menjadi Pemuda Indonesia
??????

Salam Sehat, Bugar, Produkti, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

Pentingnya Vaksinasi Meningitis Meningokokus Pada Jamaah Haji

Haii sobat heltiers ??

Pada kesempatan kali ini, minceu ingin berbagi tentang pentingnya vaksinasi meningitis meningokokus pada Calon Jamaah Haji (CJH).

Setiap jamaah ibadah haji dan umroh diwajibkan menjalani vaksinasi meningitis meningokokus sebelum menuju tanah suci. Vaksinasi merupakan salah satu upaya perlindungan kesehatan haji yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan kesehatan haji.

Ketentuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Diplomatik Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta No 211/94/71/577 tanggal 1 Juni 2006. Bahwa, setiap pendatang ke Arab Saudi, termasuk jamaah haji/ umroh dan tenaga kerja, diwajibkan melakukan vaksinasi meningitis . Itu artinya, kedutaan besar Arab Saudi hanya akan mengeluarkan visa perjalanan ke negaranya apabila ada kartu ICV yang didapat setelah jamaah melakukan vaksinasi.

Vaksinasi tahun 2020 dilakukan di Puskesmas sesuai arahan dari Dinas Kesehatan. Banyak jamaah yang masih mempertanyakan pentingnya vaksinasi ini. Tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa vaksinasi meningitis meningokokus dilakukan hanya untuk mendapatkan Sertifikat Vaksinasi Internasional (International Certificate of Vaccination/ICV) sebagai syarat pembuatan visa dan bisa dilakukan kapan saja.

Pada tangal 22 Oktober bertepatan hari Kamis, Puskesmas ciptomulyo mengadakan vaksinasi meningitis pada Calon Jamaah Haji. Jumlah CJH yang sudah melakukan pemeriksaan tahap ke dua yaitu sebanyak 58 CJH dan sudah masuk dalam Siskohatkes. Alur dari Vaksinasi Meningitis yaitu jamaah haji dilakukan screening covid 19 dengan pemeriksaan suhu badan. Tahap yang kedua adalah pemeriksaan plano test bagi CJH wanita usia subur. Selanjutnya yaitu dilakukan vaksinasi meningitis.

Mengenal Penyakit Meningitis Meningokokus

Meningitis meningokokus adalah meningitis akibat infeksi bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri ini umumnya menyebabkan ISPA, tetapi apabila masuk ke aliran darah dan terbawa menuju otak, dapat menyebabkan meningitis.

Bakteri N. meningitidis menular melalui percikan ludah, misalnya saat penderita bersin atau batuk, yang kemudian terhirup oleh orang lain. Penyebarannya lebih berisiko terjadi di antara orang-orang yang berkumpul dalam jarak dekat, seperti pada jamaah haji atau umroh.

Setelah terkena meningitis meningokokus, penderita dapat mengalami gejala dalam waktu 2-10 hari. Beberapa gejalanya adalah:

  • Demam tinggi
  • Leher kaku
  • Pusing dan nyeri kepala
  • Ruam kemerahan di kulit
  • Mudah merasa silau
  • Mual muntah
  • Kejang
  • Kebingungan atau penurunan kesadaran (koma)

Jika tidak segera diobati, meningitis meningokokus berisiko menyebabkan komplikasi berat, seperti kerusakan otak, kebutaan, tuli, sepsis, bahkan kematian.

Oleh karena itu, vaksinasi ini perlu dilakukan karena penyakit meningitis meningokokus memang sangat berbahaya. Pada saat melaksanakan ibadah haji, jamaah dari seluruh dunia (lebih dari 180 negara) akan berkumpul di tanah suci. Hal ini menyebabkan risiko terpapar bakteri selama ibadah sangat tinggi, terlebih jika calon jamaah haji atau umroh berangkat tanpa vaksinasi.

Salam Sehat, Bugar, Produkti, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️

 

Hari Dokter Nasional 2020

Haii sobat heltiers ??

Tanggal 24 Oktober pada setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Dokter Nasional 2020.

Selamat Hari Dokter Nasional. Terimakasih telah berjuang untuk kami, masyarakat Indonesia.

Lalu, bagaimana sejarahnya? Yuk, simak pembahasan minceu berikut ini.

Sejarah Hari Dokter Nasional tak terlepas dari terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia atau yang disingkat IDI pada tahun 1950. Perkumpulan dokter pertama di Indonesia ini dibentuk pada 1911 dengan nama Vereniging van Indische Artsen.

Pada tahun 1962, organisasi ini mengalami perubahan nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genersjkundigen (VGI).Pada tahun 1940, VIG mengadakan kongres di Solo. Kongres tersebut menugaskan Prof. Bahder Djohan membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.Tiga tahun kemudian, pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan lalu diganti menjadi istilah Jawa Izi Hooko-Kai.

Dr. Sarwono Prawidohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama dalam muktamar Dokter Warganegara Indonesia. Muktamar itu dilaksanakan pada
22-25 September 1950.

Terimakasih Dokter Indonesia atas segala pelayanan dan pengabdian yang diberikan kepada bangsa Indonesia.
Terima kasih telah berjuang tanpa mengenal lelah.
Selamat Hari Dokter Nasional!

Salam Sehat, Bugar, Produkti, Ceria dari Puskesmas Ciptomulyo ❤️❤️❤️